Penuh syukur atas limpahan rahmat serta berkah-Nya yg akan selalu berlimpah menyertai sepanjang hidup, Aamiin....
Nafas yg masih bisa berhembus, usia yg semakin bertambah dan waktu yg
semakin mendekat untuk kembali kapan saja.. Terimakasih atas segala
jawaban dari segala do'a yg terus dihaturkan tanpa henti (semua
keluhan).
Ada banyak kado teristimewa dari - Nya.. Sungguh luar biasa berkahnya bagi ku di usia ini.
Mungkin hal yg sederhana bahkan tdk masuk akal bgi orang lain. Tetapi bagi diri ini sudah sangat luar biasa. (Alhamdulillah)
Berkarya dengan kemampuan yang dimiliki tanpa ragu untuk terus berusaha memberikan yang terbaik dan disukai banyak orang
Jumat, 12 Februari 2016
Selasa, 02 Februari 2016
Tugas dan Wewenang Masing-masing Bagian Dari Manajemen Media Cetak
A. PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Bisnis penerbitan pers pada
prinsipnya merupakan perpaduan dari tiga bidang kegiatan, yaitu bidang
redaksional, percetakan, dan bidang usaha. Ketiga bidang itu dalam melaksanakan
kegiatannya, masing saling terkait dan terikat pada penyelesaian pekerjaan
masing-masing sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan. Seorang pengusaha
atau investor jika ingin menanamkan modalnya untuk usaha penerbitan pers, harus
bisa memilih atau paling tidak membaca kemampuan orang-orang yang akan menangani
perusahaannya tersebut.
Penerbitan pers, apakah itu dalam
bentuk surat kabar, majalah, tabloid, buletin atau buku, merupakan produk
ideologis yang mempunyai misi tertentu sehingga tidak sama dengan produk barang
lainnya. Oleh karena itu, penyelesaian penerbitan pers melibatkan banyak
personil yang ada dalam ketiga bidang tersebut, dengan segala latar belakang
kemampuannya, guna menuangkan segala ide dan gagasan, menciptakan suatu produk
penerbitan yang berkualitas. Untuk itu, diperlukan suatu sistem kerja yang
saling pengertian dan kesadaran penuh terhadap tanggung jawab bidang
masing-masing.
Dalam kerja jurnalistik redaksi merupakan dapur dan menjadi jantung seluruh
aktivitas institusi media massa tersebut. Hanya dengan keredaksian yang
terimplementasi baik semua akan berjalan maksimal. Jajaran keredaksian dituntut
bekerja teliti, akurat, disiplin dan tepat waktu pada deadline yang merupakan
komintmen kontinyuitas kemunculan media tersebut (harian, minguan, bulanan, dan lain-lain).
B. PEMBAHASAN
Bisnis penerbitan pers pada
prinsipnya merupakan perpaduan dari tiga bidang kegiatan, yaitu bidang
redaksional, percetakan, dan bisang usaha. Kegiatan bidang itu dalam
melaksanakan kegiatannya, harus saling terkait dan terikat pada penyelesaian
pekerjaan masing-masing sesuai dengan aturan yang sudah di tentukan.
Dalam penerbitan pers, masing-masing
bidang mempunyai tanggung jawab, peran serta tujuan yang sama. Untuk itu,
penerbitan pers harus mampu menciptakan, memelihara dan menerapkan system kerja
yang proporsional dengan menumbuhkembangkan rasa kebersamaan di antara sesama
personil. Sampai sekarang belum ada satu bentuk organisasi perusahaan
penerbitan pers yang sudah baku. Berikut adalah bagian-bagian dari manajemen
media massa beserta tugas dan tanggungjawabnya:
1.
Top Manager
(Pemimpin Umum)
Adalah orang pertama dalam suatu
perusahaan penerbitan pers. Ia mengendalikan perusahaannya, baik bidang
redaksional maupun bidang usaha. Ia mempunyai kekuasaan yang luas, mengambil
kebijaksanaan, menentukan arah perkembangan penerbitannya, dan memperhitungkan
rugi/laba dari perusahaannya. Dalam mengembangkan perusahaannya, pemimpin umum
memegang tiga kendali berupa, Bidang Redaksi (editor department), Bidang Percetakan (printing department), dan Bidang Usaha (business department). Hasil akhir dari semua komponen kerja pada
perusahaan, pemimpin umumlah yang harus mempertanggungjawabkan kepada
pemiliknya (owner).
2.
Editor
Departement (Bidang Redaksi)
a.
Pemimpin Redaksi, adalah orang pertama yang
bertanggungjawab terhadap semua isi penerbitan pers. Sesuai dengan
undang-undang pokok pers, pemimpin redaksi bertanggung jawab jika ada tuntutan
hokum yang di sebabkan oleh isi pemberitaan pers. Tugas utama pemimpin redaksi
adalah mengendalikan kegiatan keredaksian di perusahaannya yang meliputi
penyajian berita, penentuan liputan, pencarian fokus pemberitaan, penentuan
topik, pemilihan berita utama (Head Line), berita pembuka (Opening News),
menugaskan atau membuat sendiri tajuk rencana dan sebagainya. Dalam kewenangannya Pemimpin Umum/ Penanggung Jawab dapat
mengangkat seorang Pemimpin Redaksi/ Wakil Pemimpin Redaksi beserta
jajaran kebawahnya serta Pemimpin Perusahaan dan jajarannya. Wewenangnya
meliputi: mengawasi seluruh kegiatan di newsroom,
menentukan siapa menjabat apa, merekrut dan memecat karyawan newsroom, menentukan kebijakan redaksi
dan menyusun anggaran tahunan kegiatan newsroom. Berikut
ini tugas Pemimpin Redaksi secara lebih terinci:
1.)
Bertanggungjawab terhadap isi
redaksional/ redaksi penerbitan.
2.)
Bertanggungjawab terhadap kualitas
berita/ produk penerbitan.
3.)
Memimpin rapat redaksi
4.)
Memberikan arahan kepada semua tim
redaksi tentang berita yang akan dimuat pada setiap edisi.
5.)
Menentukan layak tidaknya suatu berita,
foto, dan desain untuk sebuah penerbitan.
6.)
Mengadakan koordinasi dengan bagian lain
seperti Sosialisasi, Kaderisasi, dan lain-lain untuk mensinergikan jalannya
roda organisasi
7.)
Menjalin lobi-lobi dengan nara sumber
penting di pondok, aliyah, dan berbagai instansi/kelompok/lingkungan lainnya.
8.)
Bertanggungjawab terhadap pihak lain,
yang karena merasa dirugikan atas pemberitaan yang telah dimuat, sehingga
pihak lain melakukan somasi, tuntutan, atau menggugat ke pengadilan.
b. Sekertaris
Redaksi, adalah pembantu pemimpin redaksi dalam hal administrasi keredaksionalan.
Misalnya menerima surat-surat dari luar yang menyangkut keredaksionalan. Seorang Sekretaris Redaksi memiliki tugas sebagai
berikut:
1.)
Menata dan mengatur undangan dari
instansi, perusahaan, atau lembaga yang berkaitan dengan pemberitaan.
2.)
Menghubungi sumber berita atau instansi
untuk pendaftaran, konfirmasi, atau pembatalan undangan, wawancara, dan
kunjungan kerja.
3.)
Menyimpan salinan kartu pers dan foto
untuk mensuport kebutuhan kerja para wartawan dalam meliput satu
acara yang mengharuskan membuat tanda pengenal seperti menyiapkan.
4.)
Menyediakan peralatan kerja redaksi
seperti tape, batu baterei, kaset, alat tulis, dan note book.
5.)
Menata keperluan keuangan redaksi: uang
perjalanan, uang saku, uang rapat.
6.)
Mengatur jadwal rapat
redaksi: rapat perencanaan, rapat cheking, rapat final.
c. Redaktur
Pelaksana, adalah jabatan yang di bentuk untuk membantu pemimpin redaksi dalam
melaksanakan tugas-tugas keredaksionalannya. Di Indonesia umumnya hanya
menempatkan 1 orang sebagai direktur pelaksana. Ini karena penerbitan pers di
Indonesia paling banyak mempunyai 16 sampai 32 halaman. Adapun rincian tugas Redaktur Pelaksana adalah sebagai berikut:
1.)
Bertanggung jawab terhadap mekanisme
kerja redaksi sehari-hari.
2.)
Memimpin rapat perencanaan, rapat
cecking, dan rapat terakhir sidang redaksi.
3.)
Membuat perencanaan isi
untuk setiap penerbitan.
4.)
Bertanggung jawab terhadap isi redaksi
penerbitan dan foto.
5.)
Mengkoordinasi kerja para redaktur atau
penanggungjawab rubrik/desk.
6.)
Mengkoordinasikan alur perjalanan naskah
dari para redaktur ke bagian editor dan seterusnya.
7.)
Mewakili Pemred dalam berbagai acara
baik ditugaskan atau acara mendadak.
8.)
Mengembangkan, membina, menjalin lobi
dengan sumber-sumber berita.
9.)
Mengedit naskah, data, judul, foto para
redaktur
10.)
Mengarahkan dan mensuvervisi kerja para
redaktur dan reporter.
11.)
Memberikan penilaian secara kualitatif
dan kuantitatif kepada redaktur secara periodik.
d. Redaktur,
yang di maksud dengan redaktur adalah petugas yang bertanggung jawab terhadap
isi halaman surat kabar. Itu sebabnya ada sebutan redaktur halaman atau
redaktur bidang. Tugas redaktur adalah menerima baha berita, baik dari kantor
berita, wartawan, koresponden, atau bahkan press release dari lembaga,
organisasi, instansi pemerintah atau perusahaan swasta. Bahan itu kemudian di
seleksi dan di pilih yang paling layak untuk di muat segera dan mana yang bisa
di tunda pemuatannya. Berikut ini tugas seorang
redaktur secara lebih terinci:
1.)
Mengusulkan dan menulis suatu berita dan
foto yang akan dimuat untuk edisi mendatang.
2.)
Berkoordinasi dengan fotografer dan
riset foto dalam pengadaan foto untuk setiap penerbitan.
3.)
Membuat lembar penugasan atau Term Of
Reference (TOR) kepada para reporter dan fotografer.
4.)
Mengarahkan dan membina reporter dalam
mencari berita dan mengejar sumber berita.
5.)
Memberikan penilaian kepada reporter
baik penilaian kualitatif maupun kuantitatif.
6.)
Memberikan laporan perkembangan kepada atasannya
yaitu Redaktur Pelaksana.
e. Wartawan,
adalah seorang yang bertugas mencari, mengumpulkan dan mengolah informasi
menjadi berita, untuk di siarkan melalui media massa. Dari status pekerjaannya
wartawan di bedakan menjadi tiga yaitu, wartawan tetap, wartawan pembantu, dan
wartawan lepas (freelance). Dalam perusahaan penerbitan pers, wartawan
merupakan ujung tombak dari usahanya. Mereka yang paling banyak mensuplai
berita untuk penyajian setiap harinya.
f. Koresponden,
yang lebih dikenal sebagai wartawan pembantu adalah seorang yang berdomisili di
suatu daerah, di angkat atau di tunjuk oleh suatu penerbitan pers di luar
daerah atau luar negeri, untuk menjalankan tugas kewartawanannya, yaitu
memberikan laporan secara kontinyu tentang kejadian atau peristiwa yang terjadi
di daerahnya. Tugas dan wewenang koresponden sama dengan wartawan tetap suatu
perusahaan penerbitan pers. Ia mendapatkan fasilitas yang sama dan berhak
mewakili penerbitannya dalam kegiatan-kegiatan kewartawanan. System pengiriman
beritanya dilakukan dengan surat menyurat (korespondensi). Itu sebabnya
wartawan yang bertugas di daerah tersebut mendapat sebutan koresponden.
3.
Printing Departement
(Bidang Percetakan)
Percetakan pada perusahaan
penerbitan pers, merupakan bagian terpenting dalam suatu proses usaha di bidang
penerbitan pers. Namun demikian, keberadaan percetakan ini tidak mutlak harus
ada. Artinya perusahaan penerbitan pers tidak secara mutlak harus memiliki
percetakan sendiri. Tetapi ada juga perusahaan penerbitan pers yang memiliki
mesin percetakan sendiri, bahkan melayani percetakan penerbitan pers lainnya.
a.
Bidang pracetak
Bidang
pracetak sebenarnya merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang menangani
pekerjaan antara redaksi dan percetakan. Bagian ini terdiri dari tata letak/perwajahan,
desain, pembuatan film negative dan pembuatan plate. Naskah berita, artikel,
foto, grafik, dan table-tabel lainnya yang akan di muat dalam penerbitan surat
kabar atau majalah ditata sampai pada plate yang siap di serahkan ke bagian
percetakan. Tugas: membawa naskah yang sudah
disetujui pemimpin redaksi ke percetakan untuk dicetak, mengawasi proses
pencetakan di percetakan, menerima kondisi produk dalam keadaan baik dari
percetakan dan bersama dengan bagian distribusi, segera mengedarkan produk tersebut
ke pasar.
Bidang
pracetak memiliki 4 bagian, yaitu:
1.)
Bagian
Setting dan korektor adalah bagian yang menerima naskah dari luar. Ada kalanya
pemberi order dari luar hanya menyerahkan naskah yang masih mentah. Artinya,
naskah cetakan itu baru berupa ketikan manual. Jika ada order seperti ini,
bagian setting dan korektor harus mengerjakan dengan mengetik ulang pada
computer.
2.)
Bagian
Desain adalah suatu pekerjaan yang menggabungkan antara seni dengan teknologi
computer guna menghasilkan suatu karya seni yang dapat menunjang perwajahan
dari suatu penerbitan pers.
3.)
Bagian
Layout (tata letak/perwajahan) atau yang lebih di kenal dengan sebutan layout
dalam suatu penerbitan pers, mempunyai peranan yang penting karena hasil kerja
layout inilah yang berhadapan dengan konsumen atau pembacanya. Jika menarik
akan menimbulkan daya tarik tersendiri bagi pembacanya. Tugas: Merancang cover atau kulit muka, membuat dummy atau nomor
contoh sebelum produk di cetak dan dijual ke pasar, mendesain dan melay out
setiap halaman dengan naskah, foto, dan angka-angka, mengatur peruntukan
halaman untuk naskah, menulis judul berita,anak judul, caption foto, nama
penulis pada setiap naskah, menulis nomor halaman, nama rubrik/desk, nomor
volume terbit, hari terbit, dan tanggal terbit pada setiap edisi.
4.)
Bagian
reproduksi tugasnya membuatkan film dan plate cetak. Film di buat dalam dua bagian,
yaitu positif dan negatif. Film positif adalah film warna putih tulisan hitam,
sedangkan film negative adalah film hitam dengan tulisan putih.
b.
Bidang Cetak
Adalah
bagian mencetak penerbitan baik untuk Koran maupun majalah. Prosesnya, master plate baja yang merupakan bagian
dari isi penerbitan di pasang pada mesin cetak sesuai dengan tempatnya. Bidang
cetak umumnya di tangani dua bagia, yaitu operator cetak dan bagian pengepakan
hasil penerbitan.
c.
Bidang Perawatan, tugasnya merawat mesin. Mesin cetak
sebelum dan sesudah bekerja selalu di bersihkan dari bekas tinta-tinta maupun
dari kotoran-kotoran kertas Koran. Perawatan ini penting untuk menjaga kualitas
pencetakannya.
d.
Administrasi keuangan, administrasi keuangan pada
bidang cetak adalah bagian yang mengurusi persoalan keuangan. Misalnya, bagian
kasir tugasnya menerima uang hasil dari menarik ongkos cetak, mengatur
pembelian bahan baku percetakan seperti kertas, tinta, film, dan obat-obatan
reproduksi. Akuntansi percetakan tugasnya mengendalikan keuangan antara
penerimaan dan pengeluaran.
e.
Bagian Administrasi umum dan Personalia, tugasnya
mengatur tenaga kerja, bagian inilah yang mengurusi gaji dan kesejahteraan
karyawan, keamanan kerja serta pemeliharaan gedung.
Dalam me-manage percetakan, seorang
manajer percetakan harus melakukan kegiatan-kegiatan sebagian berikut:
a.
Mendorong aktivitas karyawan untuk memelihara keadaan
lingkungan kerja, mengatur ruangan, menyusun urutan tugas, dan system kerja
guna menciptakan lingkungan kerja yang nyaman.
b.
Mendisiplinkan kerja karyawan dengan membagi kebutuhan
tenaga kerja berdasarkan kemampuan dan keterampilan para karyawan.
c.
Meningkatkan kemampuan karyawan dalam penguasaan
tekhnik mencetak.
d.
Menyusun estimasi harga pokok dengan program
pengendalian kualitas cetak.
e.
Menyusun rencana penggunaan bahan baku.
f.
Menentukan spesifikasi bahan baku serta komponen yang
di perlukan dalam suatu percetakan, sekaligus menetapkan kuantitas dan volume
kegiatan yang di proyeksikan dalam jangka waktu tertentu.
g.
Menyimpan dan memelihara bahan-bahan.
4.
Bussiness
Departement (Bidang Usaha)
a.
Pemimpin Perusahaan adalah orang yang mendapat
kepercayaan dari pemimpin umum untuk membantu dalam pengelolaan bidang usaha.
Ia mendapat kepercayaan penuh dalam mengendalikan usaha untuk mendapatkan
keuntunga yang sebanyak banyaknya. Bidang yang ada dalam lingkup usaha, antara
lain bidang produksi, sirkulasi, iklan, keuangan, teknik, personalia dan
layanan pelanggan.
b.
Bidang Iklan, bagian ini menjual kolom-kolom yang ada
dalam surat kabar atau majalah dalam bentuk advertensi (advertising). Pejabat dari bagian ini di sebut kepala bagian iklan
atau manajer iklan. Iklan dalam penerbitan pers di bagi dalam dua jenis, yaitu
iklan umum dan iklan khusus. Iklan umum artinya, iklan yang benar-benar untuk
kepentingan bisnis, sedangkan iklan khusus artinya iklan yang sasarannya di
peruntukkan bagi kegiatan sosial.
c.
Bidang Sirkulasi, Istilah sirkulasi dalam penerbitan
pers berarti “peredaran”. Bagian ini merupakan satu dari tiga komponen
penjualan yang khusus menjual produk penerbitannya (Koran atau majalah).
Komponen lain adalah bagian iklan dan layanan pelanggan (costumer care).
Manajer sirkulasi bertanggung jawab penuh kepada pemimpin umum untuk laku atau
tidaknya produk penerbitannya itu di pasaran.
d.
Bidang Keuangan, di pimpin oleh seorang manajer atau
kepala bagian keuangan. Tugas utamanya mengendalikan keuangan perusahaan yang
meliputi menghitung pemasukan dan pengeluaran uang, menyimpan dan membayarkan
uang, memungut dan membayarkan pajak, membayar kebutuhan operasional perusahaan
serta mengumpulkan kekayaan perusahaan. Sedikitnya ada 4 tugas pokok bagian
keuangan, yaitu inkaso, kasir, controller, dan audit.
e.
Bagian Pelayanan Pelanggan (Costumer Care), di bentuk
guna member layanan yang memuaskan kepada semua pelanggan dari penerbitan pers.
Pelanggan disini di terjemahkan secara luas meliputi pelanggan tetap, pelanggan
eceran, pemasang iklan, dan bahkan pembaca secara luas. Semua kebutuhan
pelanggan harus di layani dengan baik.
f.
Bagian Umum, tugasnya mengurusi dan menyediakan
kebutuhan bagi perusahaan, baik yang bersifat hardware maupun software. Dalam
pelaksanaan sehari-hari, kepala bagian atau manajer umum di bantu staf yang
melaksanakan tugas-tugas perawatan dan personalia.
g.
Bagian Teknik, adalah suatu bagian yang bertugas
menangani masalah-masalah teknik. Petugas teknik di bidang usaha bertugas
menyediakan dan merawat peralatan teknik sebatas yang ada di bidang usaha saja.
Misalnya instalasi listrik gedung, penyedia tenaga listrik pengganti, perawatan
computer, air conditioner, mobil dinas dan sebagainya. Sedangkan perawatan di
bidang redaksional dan percetakan biasanya ada yang menangani sendiri.
C.
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Bagian-bagian
dari manajemen media massa: yang pertama, Top Manager (Pemimpin Umum), adalah
orang pertama dalam suatu perusahaan penerbitan pers. Ia mengendalikan
perusahaannya, baik bidang redaksional maupun bidang usaha. Ia mempunyai
kekuasaan yang luas, mengambil kebijaksanaan, menentukan arah perkembangan
penerbitannya, dan memperhitungkan rugi/laba dari perusahaannya. Kedua, Editor
Departement (Bidang Redaksi): pemimpin redaksi, sekretaris redaksi, Redaktur
Pelaksana, redaktur, wartawan dan koresponden. Ketiga, Printing Departement
(Bidang Percetakan): bidang pra cetak dan cetak. Keempat, Bussiness Departement
(Bidang Usaha): pemimpin perusahaan, bidang iklan, bidang sirkulasi, bidang
keuangan, bidang pelayanan pelanggan, bidang umum dan bidang teknik.
DAFTAR PUSTAKA
Djuroto, Totok. 2000. Manajemen Penerbitan Pers. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Kadarman, SJ A.M. dan
Udaya Jusuf. 2001. Pengantar Ilmu
Manajemen. Jakarta: PT. Prenhallindo.
Soehoet, AM Hoeta. 2002. Manajemen Media Massa. Jakarta: Yayasan
Kampus Tercinta-IISIP.
Tommu Suprapto. 2009. Pengantar
Teori dan Manajemen Komunikasi. Jakarta: Pressindo.
Langganan:
Postingan (Atom)