Selamat 3 tahunan..
Mungkin
kata sebagian orang 3 tahun itu lama, ada pula yang mengatakan 3 tahun itu baru
sebentar, bagi ku 3 tahun belum cukup
merelakan dan melupakannya. Karena masih terus penasaran apa yang sebenarnya
terjadi saat itu.
Tahun ini
malah semakin terpikirkan apa mengapa bagaimana ???
Semakin
aku ingin melupakannya dan masa bodoh semakin kuat rasa ingin tahu dan
kesedihan yang membangkit.
Dulu
aku baik-baik saja, slow, santuy (kalau orang bilang sekarang). Tapi kenapa
makin kesini semakin....
Ooohhh....
Benar
semakin aku terasa sakit dan tanpa ku sadari ada yang membuat pandangan mata ku
tidak jelas, semacam berkaca-kaca lalu ada air yang membasahi pipi ini.
Percaya
atau tidak,
Yaaa,, inilah
aku yang sesungguhnya, mungkin ini adalah aku yang seharusnya tiga tahun lalu
lakukan. ”Menangis”. Tapi tidak aku lakukan, tidak pernah sedikit pun menetes
air mata ku saat itu. Bahkan saat menatap cermin pertamakali.
Aku
tidak kaget, aku biasa saja, bahkan dipandangan ku, aku terlihat baik-baik
saja. Ibu ku saksinya betapa aku menyakinkan ibu ku bahwa aku baik-baik saja. Bahkan
beliau yang terlihat tidak baik-baik saja.
Aku
memang melihat orang disekitar ku memasang muka panik, takut, bahkan ada yang
menitikan air mata, termasuk ibu ku yang telihat tidak menangis tapi matanya
sembab.
Tepat
pukul 05.00 WIB (10/12/16) aku melihat raut wajah mereka yang macam-macam
tersebut yang berada di samping kiri kanan ranjang ku terbaring. Jam dinding
yang pertamakali ku lihat, baru lah mereka yang menemaniku entah sejak kapan, i don’t know.. (Ceritanya yang ku tahu
dan masih ku ingat).
Bukan
aku tidak bersyukur atau tidak ikhlas, tapi entah apa dan bagaimana aku
menyebutnya pun tidak tahu. Makum lah, manusia itu inginnya selalu sempurna,
mungkin begitu. Entah dalam hal apa.
Dasar
aku ini adalah manusia yang tidak tahu diri. Tidak lihat bagaimana orang
disekitarku. Mereka masih banyak yang lebih buruk nasib nya ketimbang diriku
ini.
Maka
ketika aku lihat foto kenangan dulu, betapa bersyukurnya aku sekarang makin
dewasa, merasa semakin lebih baik sedikit tapi tidak boleh sombong yee kan..
haha
Ada satu
hal lagi yang membuat ku masih terpikirkan.
Aku masih
merasa bersalah meski aku sudah berterimakasih dan memohon maaf secara
langsung.
Tapi lewat
tulisan ini aku ingin mengulang kembali permohonan maaf dan bertermakasih
sebanyak-banyaknya dan setulus-tulusnya kepadamu seseorang yang menemaniku
bahkan mungkin selalu di sampingku hingga aku sadarkan diri.
Terimaksih
atas perhatian dan waktu mu yang kamu habiskan untuk ku saat itu.
Maaf
atas kekecewaan yang telah aku buat saat itu, bahkan mungkin aku sangat kejam
terhadap mu bahkan terhadap orang tua mu yang mengetahuinya. Aku tidak
bermaksud tapi mungkin itu yang terbaik. Dan sering kamu tanya alasannya
mengapa, mungkin aku jawab namun aku tidak tahu berapa persen kebenarannya dan berapa
persen kebohongannya. Hati selalu bertolak belakang dengan pikiran serta
berbeda lagi ketika di ucapkan oleh mulut. Tidak ada yang tahu, termasuk diri
ku sendiri. Mungkin cuma Allah lah yang tahu.
Kelemahan
ku, aku adalah manusia yang malas mencari ribut dan masalah. Aku manusia yang
mungkin lebih ego yang tidak pernah orang tahu dan selalu menutupi kebenaran
yang ada pada diriku bahkan diriku sendiripun tidak tahu apa yang sedang
terjadi di kehidupan ku, pikiran dan hati ku yang selalu berlawanan.
Percayalah
aku hanya ingin semua baik-baik saja, tanpa ada masalah, tetap berteman dan
jaga silaturahmi. Bahkan mungkin aku sering merelakan kebahagian ku demi
melihat orang lain bahagia, dan aku adalah manusia yang gampang terperdaya oleh
rayuan dan kemelasan manusia lain.
Siapa
pun kita sebelumnya, saudara kah, sahabat kah, teman kah, musuh kah dan apalah
itu sebutannya aku ingin kita baik-baik saja. Jangan menghindar. Aku siap
berpura-pura seperti dulu, berpura-pura baik-baik saja misalnya, agar semuanya
tetap baik-baik saja seperti biasa.
Dan ini
lah cerita kenangan terakhir ku tentang kejadian itu, aku harap di tahun
selanjutnya aku tidak akan pernah memikirkan ini lagi. Membahasa ini lagi. Karena
aku pun benci ketika ada orang yang masih mempertanyakan dan mengungkit cerita
kejadian itu. Aku terus berusaha ikhlaskan semuanya karna Allah pasti berikan jalan cerita
yang terbaik buat ku dan buat kita semua.😇
(09
Desember 2016 – 09 Desember 2019)