Sabtu, 29 November 2014

Gak Punya Nyali Buat Diungkapkan

Yaah.. begitulah..

Cinta memang gak mudah di ungkapkan begitu saja
Cinta seorang wanita gak semudah cinta seorang pria yang bebas kapan saja diungkapkan.
Hati seorang wanita yang terlalu sabar menanti cintanya walau nantinya akan terluka terlebih dahulu melihat ia bersma wanita lain. Walaupun nantinya gak harus memiliki (tak jodoh).
Tetapi wanita selalu tegar dan kuat itu adalah wanita yang hebat.
Diam bukan berarti lemah. Tapi inilah wanita yang selalu bisa meneyembunyikan cintanya tanpa seorang pun yang tahu. (gengsi)
Rasa cintanya yang ditunjukkan hanya lewat sebuah perhatian kecil ataupunpun perhatian yang lebih dari biasanya kepria yang mereka cintai. gak berani mengungkapkan rasa yang sebenarnya bergejolak kencang dalam hati, apalagi saat bertemu dengan sang pria yang ia cintai.
Menyembunyikan adalah salah satu beban yang sangat berat karena tak semudah yang difikirkan.
Harus bersabar menanti cintanya. Akankah berbalas ataukah tidak. Menunggu sesuatu yang gak pasti tanpa mau berpaling sebelum tahu apakah orang yang ia cintai mencintainya jua.


Cinta memang tak harus memiliki.
gue sudah merasa bahagia ketika gue bisa mengenal doi, bisa sedekat ini, bisa diperhatikan doi, walaupun akhirnya semakin lama semakin berbeda. gak lagi sedekat dulu, tak lagi seperhatian dulu.
gue gak kecewa Tuhaan.. gue gak boleh kecewa..
gue bersyukur bisa merasakan itu semua. Bisa merasakan hati yang berdebar-debar, jantung yang berdetak kencang dan gak menentu, dan tangan yang mulai dingin ketika bertemu doi. Apalagi berada didepannya, seolah kehabisan kata-kata. gak sanggup lagi gue berbicara karena gugup dan selalu takut salah berbicara padanya.
gue tau rasa ini bukan rasa biasa. Gue bisa bohongi orang lain. Tapi gue gak bisa bohongi diri ki sendiri apalagi gue berbohong kepada-MU.
Gak bisa gue tahan gejolak rasa ini tapi gue terus berusaha menutupi rasa ini dari semua orang termasuk doi. Gue takut jika rasa ini salah untuknya. Gue takut doi gak memiliki rasa yang sama seperti gue. Gue takut nantinya gue terluka.
Biarkan gue memendam ini semua sendiri. Biarkan gue merasakan ini semua meski hanya sebetar dan hanya sebuah pertemanan yang kapan saja bisa terlupakan tapi itu sudah membuat gue sangat bahagia bisa merasakan betapa baiknya doi dimata gue, betapa sempurnanya doi dimata  dan dihati gue.
Biarkan waktu yang akan menjawabnya. Biarkan takdir yang menentukan. Biarkan Tuhan yg memastikan dan memutuskan akankah gue berjodoh dengannya untuk selamanya ataukah tidak.
Gue hanya selalu berdo’a meminta yang terbaik dari Tuhan.
Jika memang gak ditakdirkan untuk berjodoh, maka rasa ini akan usnah dengan sendirinya seiring waktu berlalu, tanpa disadari walaupun dalam waktu yang cukup lama.
Tetapi jika tuhan mempertemukan dan menjodohkan serta telah takdirnya kelak gue akan hidup bersama doi selamanya.
#JatuhCintaDiamDiam
Mungkin doi telah mendapatkan wanita pujaannya. Bukan gue. Bahkan lebih sempurna dari gue. Itu adalah hak doi. gue gak pantas untuk kecewa sama doi. Mungkin memang sebenarnya doi dari awal gak ada rasa apapun sama gue selain hanya ingin menjalin sebuah hubungan pertemanan.
Sekarang doi udah pergi menjauh dari gue.
Gue yang berharap kalo doi adalah jodoh gue karena pertemuan pertama yang sangat mengesankan bagi gue (ga tau buat doi).
Tapi mulai detik inilah gue harus bisa melupakan rasa yg baru bersemi di hati. Rasa yang baru aja tumbuh dan gue rasakan keindahannya jatuh cinta. Itu semua harus gue hapus dari dalam hati dan fikiran ini walau sulit karena telah membekas walaupun sedikit tapi harus gue usahakan meski butuh waktu yang gak sebentar.
Mungkin doi bukan jodoh gue.
Mungkin doi bukan yang terbaik untuk gue
Gue percaya tuhan telah menyiapkan yg terbaik untuk gue meski bukan doi.
Rasa iri pada mereka yg telah memiliki pasangan masing-masing walaupun itu jodoh mereka atau bukan .
Iri karena sampai sekarang gue belum memiliki pacar?
Gue tepis jauh-jauh rasa iri itu ketika gue mengingat mereka (kedua orang tua).
Gue harus memikirkan mereka. Bukan diri gue sendiri. Gue masih punya mereka. Gue ingin membuat mereka bahagia terlebih dahulu. Bukan mementingkan ego gue sendiri.
Biarlah gue dengan keadaan gue sendiri ini hingga tuhan memberikan yang terbaik buat gue pada waktunya kelak.
Do’a gue adalah "izinkan gue untuk membahagiakan kedua orang tua gue terlebih dahulu dengan mewujudkan semua impian yang telah gue rangkai saat ini".
Izin kan gue Tuhan….
Aamiin….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar