PENDAHULUAN
Pada
dasarnya setiap orang bisa berkomunikasi dengan lancar. Kita tidak bisa tidak
berkomunikasi, karena pada setiap harinya tentu saja kita pasti akan terlibat
dalam berkomunikasi sekecil apapun itu bentuknya. Namun pada kenyatannya
terkadang banyak hambatan dalam berkomunikasi ataupun untuk berkomunikasi.
Masalah menjadi fenomena yang
paling sering muncul karena konflik selalu menjadi bagian hidup yang selalu
berinteraksi. Serta menjadi pendorong dalam dinamika dan perubahan sosial politik. Dalam
berorganisasi dan berkelompok pasti akan menemukan masalah. Adanya sekelompok
orang di dalam kelompok tentunya akan ada beberapa pemikiran dan pendirian yang
berbeda. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan
menghasilkan perbedaan pemikiran tiap-tiap individu. Yang dapat akhirnya memicu
timbul masalah. Masalah tidak muncul seketika
dan langsung menjadi besar, melainkan
masalah itu berkembang secara
bertahap.
Jika
masalah yang dihadapi suatu
kelompok masih dalam konteks perbedaan pendapat tentunya hal ini masih dianggap
wajar. Karena masalah yang
diakibatkan oleh perbedaan pendapat oleh masing-masing individu pada akhirnya
akan membuat kelompok tersebut semakin solid.
PEMBAHASAN
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,
gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi
diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan
kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik
badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,
mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.[1]
Komunikasi
adalah adalah salah satu aktivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan umat
manusia. Kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan sesamanya, diakui oleh
hampir semua
agama telah ada sejak Adam dan Hawa.[2]
Istilah
komunikasi dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan communication, berasal
dari kata communicatio atau dari kata
communis yang berarti sama atau sama
maknanya atau pengertian bersama, dengan maksud mengubah pikiran, sikap, prilaku, penerima dan
melaksanakan apa yang diinginkn oleh komunikator.[3]
Dalam
garis besarnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah penyampaian informasi
dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. komunikasi akan dapat berhasil
dengan baik apabila sekitarnya timbul saling pengertian, yaitu jika kedua belah
pihak si pengirim
dan si penerima informasi dapat memahami.
Menurut
Hunsaker pemecahan masalah didefinisikan sebagaai sesuatu proses penghilangan
perbedaan atau ketidak
sesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan hasil yang diinginkan.
Sementara
menurut Mu’Qodin mengatakan bahwa pemecahan masalah adalah merupakan suatu
keterampilan yang meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi,
mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan,
kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang
dicapai dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan
yang tepat.
Dari
beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pemecahan masalah
merupakan suatu keterampilan yang
meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi dan
mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif sehingga
dapat mengambil suatu tindakan keputusan untuk mencapi sasaran.
Konflik atau masalah itu sendiri
merupakan proses yang dimulai bila satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah
mempengaruhi secara negatif. Faktor-faktor kondisi konflik:
1. Harus
dirasakan oleh pihak terkait
2. Merupakan
masalah persepsi
3. Ada
oposisi atau ketidak cocokan
Untuk
mensiasati masalah bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:[4]
1. Memebentuk suatu sistem informasi yang terstruktur,
agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan
pengumuman atau pengumuman melalui ludspeaker.
2. Buat komunikasi dua arah.
3. Beri pelatihan dalam hal komunikasi.
Komunikasi untuk menyelesaikan
masalah
(bertujuan untuk mempelajari kapan komunikasi tepat untuk berhubungan dengan
masalah-masalah bisnis, untuk mempelajari bagaimana cara menciptakan suasana
agar pertemuan-pertemuan dapat berhasil, untuk mempelajari bagaimana menyusun
agenda rapat, untuk mempelajari bagaimana menyusun sebuah kelompok diskusi,
untuk mempelajari yang bersifat sebagai pimpinan dan untuk mengetahui keadaan
suatu kelompok).
Ini dimaksudkan untuk membantu meningkatkan kemampuan komunikator
dalam memecahkan masalah ketika berhubungan dengan kelompok-kelompok kecil.
Suatu pertimbangan mengikuti langkah-langkah akan sangat membantu untuk
meningkatkan pertemuan-pertemuan kelompok yaitu yakin akan metode yang
digunakan, ciptakan suasana yang menyenangkan, rencanakan jadwal, susunan
pembahasan, gunakan gaya kepemimpinan yang tepat, mengikuti perkembangan
kelompok dan tindak lanjut setelah pertemuan.
Metode yang digunakan adalah penting untuk berhati-hati di dalam menentukan pilihan metode untuk
membuat keputusan. Yakin bahwa metode ini adalah yang terbaik untuk mencapai
tujuan. Sewaktu-waktu rapat kelompok tidak diperlukan dan komunikasi dapat
lebih efektif dan efisien dengan langsung diputuskan atau menggunakan
komunikasi tertulis. Banyak organisasi yang menggunakan metode kelompok secara
luas untuk informasi komunikasi yang penting dan membuat keputusan-keputusan.
Untuk menjadikan suatu kelompok menjadi efektif, haruslah
menciptakan suatu lingkungan yang baik dalam mencapai tujuan-tujuan. Beberapa
faktor yang harus diperhatikan yaitu, sebagai berikut:
1.
Motivasi. Para anggota rapat harus memiliki kepercayaan
bahwa rapat sangat diperlukan, maka mereka akan berusaha memberikan opini
terbaik mereka, demi perusahaan. Untuk itu mereka harus dapat memotivasi diri
mereka sendiri bahwa pendapat mereka sangat diperlukan. Ini sangat diperlukan
dalam penyusunan/pembentukan kelompok sebelum rapat dimulai.
2. Lokasi rapat.
3. Merencanakan rapat,
.
Kelompok komunikasi lebih efektif untuk menyelesaikan
masalah bisnis. Salah satu jalan yang terbaik untuk memudahkan pertemuan
kelompok yang efektif adalah menciptakan disiplin, peraturan, dll. dalam tujuan
dari kelompok. Pimpinan yang efektif juga harus menjadi komunikator yang
efektif, contohnya hubungan yang efektif dimana kepemimpinan dalam kelompok
menunjukkan kemampuan pemakaian komunikasi yang efektif.
Arus komunikasi dalam organisasi
meliputi komunikasi vertikal dan komunikasi horisontal. Masing-masing arus
komunikasi tersebut mempunyai perbedaan fungsi yang sangat tegas.
Berikut adalah pengertian dan fungsinya
:
1. Downward
Communications
Adalah komunikasi yang berlangsung
ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada
bawahannya.
Fungsi arus komunikasi dari atas ke
bawah ini adalah :
·
Pemberian atau penyimpanan instruksi
kerja (job instruction)
·
Penjelasan dari pimpinan tentang
mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale)
·
Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang
berlaku (procedures and practices)
·
Pemberian motivasi kepada karyawan
untuk bekerja lebih baik.
2. Upward Communication
Adalah komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate)
mengirim pesan kepada atasannya.
Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah:
·
Penyampaian informasi tentang pekerjaan
ataupun tugas yang sudah dilaksanakan
·
Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan
ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan
·
Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan
·
Penyampaian keluhan dari bawahan tentang
dirinya sendiri maupun pekerjaannya.
3. Horizontal
Communication
Adalah tindak komunikasi ini
berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang
setara.
Fungsi arus komunikasi horisontal ini
adalah:
·
Memperbaiki koordinasi tugas
·
Upaya pemecahan masalah
·
Saling berbagi informasi
·
Upaya pemecahan konflik
·
Membina hubungan melalui kegiatan
bersama.
Proses komunikasi diawali oleh
sumber (source) baik individu ataupun kelompok yang berusaha berkomunikasi
dengan individu atau kelompok lain, sebagai berikut:
1.
Yang dilakukan sumber adalah ideation yaitu penciptaan satu
gagasan atau pemilihan seperangkat informasi untuk dikomunikasikan. Ideation
ini merupakan landasan bagi suatu pesan yang akan disampaikan.
2.
Dalam penciptaan suatu pesan adalah encoding, yaitu sumber
menerjemahkan informasi atau gagasan dalam wujud kata-kaya, tanda-tanda atau
lambang-lambang yang disengaja untuk menyampaikan informasi dan diharapkan
mempunyai efek terhadap orang lain.
3.
Dalam proses komunikasi adalah penyampaian pesan yang telah
disandi (encode). Sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan cara
berbicara, menulis, menggambar ataupun melalui suatu tindakan tertentu. Pada
langkah ketiga ini, kita mengenal istilah channel atau saluran, yaitu alat-alat
untuk menyampaikan suatu pesan. Saluran untuk komunikasi lisan adalah
komunikasi tatap muka, radio dan telepon. Sedangkan saluran untuk komunikasi
tertulis meliputi setiap materi yang tertulis ataupun sebuah media yang dapat
mereproduksi kata-kata tertulis seperti: televisi, kaset, video atau OHP
(overheadprojector). Sumber berusaha untuk mebebaskan saluran komunikasi dari
gangguan ataupun hambatan, sehingga pesan dapat sampai kepada penerima seperti
yang dikehendaki.
4.
Perhatian dialihkan kepada penerima pesan. Jika pesan itu bersifat
lisan, maka penerima perlu menjadi seorang pendengar yang baik, karena jika
penerima tidak mendengar, pesan tersebut akan hilang. Dalam proses ini,
penerima melakukan decoding, yaitu memberikan penafsiran interpretasi terhadap
pesan yang disampaikan kepadanya. Pemahaman (understanding) merupakan kunci
untuk melakukan decoding dan hanya terjadi dalam pikiran penerima. Akhirnya
penerimalah yang akan menentukan bagaimana memahami suatu pesan dan bagaimana
pula memberikan respons terhadap pesan tersebut.
5.
Proses terakhir dalam proses komunikasi adalah feedback atau
umpan balik yang memungkinkan sumber mempertimbangkan kembali pesan yang telah
disampaikannya kepada penerima. Respons atau umpan balik dari penerima terhadap
pesan yang disampaikan sumber dapat berwujud kata-kata ataupun
tindakan-tindakan tertentu. Penerima bisa mengabaikan pesan tersebut ataupun
menyimpannya. Umpan balik inilah yang dapat dijadikan landasan untuk
mengevaluasi efektivitas komunikasi.
KESIMPULAN
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,
gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi
diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan
kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik
badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,
mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Konflik atau masalah itu sendiri
merupakan proses yang dimulai bila satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah
mempengaruhi secara negatif. Faktor-faktor kondisi konflik: Harus dirasakan oleh
pihak terkait, merupakan
masalah persepsi, ada
oposisi atau ketidak cocokan. Untuk
mensiasati masalah bisa dilakukan dengan berbagai cara.
DAFTAR
PUSTAKA
Cangara, Hafied. Pengntar Ilmu Komunikasi.
Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2007.
Widjaya,
H.A.W. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: PT. Bumi
Aksara. 2008.
Internet,
diakses melalui alamat: http://diasdiari.blogspot.com/2013/04/cara-mengatasi-konflik-dalam-perusahaan.html?m=1.
pada tanggal 16 Juni 2015.
Internet,
diakses melalui alamat: http://meltankabar.blogspot.com/2012/03/cara-komunikasi.html.
pada tanggal 15 Mei 2015
[1] Internet,
diakses melalui alamat: http://meltankabar.blogspot.com/2012/03/cara-komunikasi.html, pada
tanggal 15 Mei 2015.
[2] Hafied Cangara, Pengntar
Ilmu Komunikasi, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007), 4
[4] Internet, diakses
melalui alamat: http://diasdiari.blogspot.com/2013/04/cara-mengatasi-konflik-dalam-perusahaan.html?m=1, pada tanggal 16 Juni 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar