PENDAHULUAN
Informasi
menjadi sebuah kebutuhan yang tidak lagi bisa dipungkiri saat ini. Informasi
yang cepat, akurat dan faktual, menjadi syarat penting dalam sebuah berita
untuk dikonsumsi oleh masyarakat saat ini.
Kemajuan
teknologi rupanya memepermudah dalam mendapatkan informasi yang dilakukan oleh
perusahaan pers. Seperti jaringan akses internet yang mempermudah para
contributor didaerah untuk mengirimkan hasil liputan mereka kekantor pusat.
Biasanya para contributor tersebut terikat dengan perusahaan pers sehingga para
contributor tidak memiliki hak untuk memberikan hasil liputannya kepada
perusahaan pers yang lain.
Membicarakan
tentang jurnalisme warga adalah bukti bahwa masyarakat itu sekarang sudah
kritis. Mereka itu hanya sebatas jadi penonton dalam sebuah sajian berita saja.
Masyarakat pun tak ketinggalan ingin membuat berita sendiri sesuai dengan sudut
pandang sendiri . mereka ingin mencari kebenaran atas peristiwa yang ia
saksikan, dengan bahasa penyajian yang diinginkan.
Dengan
menggunakan telepon seluler yang ada fasilitas kameranya, orang bisa dengan mudah
merekam sebuah peristiwa besar, yang ia saksikan didepan mata. Kemudian
peristiwa itu dijual kepada televisi swasta.
PEMBAHASAN
Jurnalistik
adalah kegiatan yang berhubungan dengan catat mencatat atau pelaporan setiap
hari. Sedangkan jurnalis adalah orang yang melakukan kegiatan jurnalistik.
Warga
(masyarakat) adalah orang yang menjadi bagian dari suatu penduduk yang menjadi
unsur Negara.
Wartawan
adalah sebuah profesi, dengan kata lain wartawan adalah seorang profesional.
Seperti halnya dokter, guru, pengacara, atau bidan. Dalam menjalankan
profesinya, seorang wartawan harus dengan sadar menjalankan tugas, hak,
kewajiban, dan fungsinya, yakni mengemukakan apa yang sebenarnya terjadi.
Sebagai seorang profesional, seorang wartawan harus turun kelapangan untuk
meliput suatu peristiwa yang terjadi kapan saja. Bahkan wartawan kadangkala
harus bekerja menghadapi bahaya untuk mendapatkan berita terbaru dan original.
Saat
ini, tidak hanya wartawan yang bisa mencari informasi yang teraktual dilingkuan
sekitar masyarakat. Tetapi masyarakat sekarang pun banyak yeng mendapatkan
informasi yang aktual dan menyebarkannya di media sosial karena saat ini
teknologi sudah berkembang pesat.
Menurut
Prof. David K. Perry gerakan jurnalisme public (jurnalisme warga) adalah upaya
untuk mengubah pendapat bahwa para jurnalis dan pemirsa adalah hanya penonton
dalam proses politik dan sosial. Dalam posisinya, jurnalisme public mencoba
untuk menempatkan pembaca dan anggota-anggota komunitas sebagai partisipan.
Gagasan
jurnalisme warga adalah menyuplai berita dan informasi yang dibutuhkan oleh
masyarakat, supaya mereka bisa memenuhi kewajiban sebagai rakyat untuk membuat
keputusan-keputusan didalam suatu wilayah.
Langkah
pertama jurnalistik warga adalah mengumpulkan masyarakat untuk membicarakan
masalah-masalah kebijakan sosial dan menyalurkan pendapat mereka melalui
televisi, radio, media internet, dan media cetak. Tingginya tingkat
keterlibatan masyarakat modern dengan teknologi dan media massa telah
menjadikan misi ini terlaksana cukup baik.
Kita
bisa melihat berbagai media massa, khususnya radio, televisi dan media
internet, menyediakan acara dan program-program yang melibatkan pemirsa dalam membahas
berbagai isu. Biasanya pemirsa dipersilahkan mengikuti acara langsung distudio
atau melalui telepon dan sms, kemudian menyampaikan tanggapan yang dibicarakan
lebih lanjut.
David
K. Perry menjelaskan prinsip-prinsip dasar jurnalisme publik, yaitu:
1. Mencoba
menempatkan surat kabar dan para jurnalis sebagai partisipan aktif didalam
kehidupan komunitas, bukan sebagai penonton yang tepisah.
2. Menjadikan
surat kabar sebagai forum untuk mendiskusikan masalah-masalah komunitas
3. Mengutamakan
isu-isu, peristiwa-peristiwa, dan masalah-masalah yang penting bagi khalayak
ramai
4. Mempertimbangkan
opini public melalui proses diskusi dandebat bersama anggota-anggota komunitas
5. Berusaha
menjadikan jurnalisme sebagai kekuatan social
Jurnalisme
warga sudah menjadi trand dikalangan masyarakat. Aktivitas yang biasanya
dilakukan oleh wartawan sekarang sudah dapat dilakukan oleh masyarakat biasa
sekalipun, mudahnya akses internet juga mempermudah dalam melakukan aktivitas
peliputan sehingga hasil peliputan dapat segera diterima oleh perusahaan pers.
Semangat jurnalisme warga ini seharusnya dijaga agar masyarakat juga dapat
berperan penting dalam melakukan kegiatan jurnalistik. Salah satunya dengan
memberikan ruang public jurnalistik kepada masyarakat sehingga kegiatan
jurnalistik pun dapat menjadi suatu kegiatan yang positif dan menyenangkan
dimasyarakat.
Dengan
jurnalisme warga, masyarakat umum akhirnya memperoleh kekuatan saluran untuk
memperhatikan masalah-masalah warga, bahkan turut serta mengambil tindakan.
Misalnya saat media melibatkan masyarakat dalam diskusi mengenai pemanasan
global, banyak diantara anggota masyarakat yang akan tergugah untuk melakukan
perubahan gaya hidup demi menyelamatkan lingkungan.
Dalam
hal politik, jurnalisme warga mengizinkan masyarakat untuk lebih dekat dengan
proses public seperti langkah-langkah pemilihan pejabat pemerintahan. Public
bisa menyuarakan pendapat akan kandidat-kandidat yang diajukan melalui polling
di media massa atau forum diskusi. Meski tidak dijamin akan mempengaruhi
pilihan pembuat keputusan, paling tidak pemerintah dan rakyat bisa melihat
adanya keberagaman pendapat.
Jurnalisme
warga tidak bisa diandalkan untuk menyelesaikan segala macam masalah yang
dihadapi sebuah kota, provinsi atau Negara, tetapi keberadaan suara rakyat,
dimedia massa akan memberikan kekuatan pada public dan demokrasi. Masyarakat
tidak akan merasa tersaingi lagi ditengah proses social dan politik yang
terjadi di sekelilingnya.
Pemerintah
menjadi kebebasan berpendapat bagi masyarakatnya. Media massa merupakan salah
satu wujud kebebasan mengeluarkan pendapat. Namun itu masih terbatas
dilingkungan perkantoran, bagaimana dengan saudara kita yang tinggal didaerah
terpencil, misalnya diwilayah perbatasan dengan Negara lain, dimana akses media
massa Jakarta maupun daerah sulit didapat. Masyarakat kota terutama Jawa sulit
mencari berita tentang wiayah perbatasan demikian pula dengan orang perbatasan
sulit untuk mendapatkan berita tentang isu nasional, bahkan cenderung
tertinggal.
Pada
kasus ini, sebenarnya masyarakatnya sendiri yang harus dimotivasi untuk
membentuk media massa sendiri. Maksudnya untuk kebutuhan konsumsi berita dan
hiburan sendiri. Ada sejumlah media alternative yang bisa dijadikan sebagai
wadah menyampaikan informasi dan warta. Misalnya radio dengan frekuensi FM,
internet, bulletin, maupun Koran.
Semua
itu tergantung peran serta warga untuk meramaikan kegiatan pembuatan berita.
Tanpa ada partisipasi dari mereka, berita sehebat apapun tak ada gunanya karena
mereka tak diajak dalam proses pembuatan.
Yang
menjadi kekurangan dari jurnalisme warga adalah kurangnya sosialisasi mengenai
dasar-dasar peliputan oleh perusahaan pers sehingga berita-berita yang
disajikan warga (masyarakat) terkesan tidak menarik pada penyajiannya. Clyde H.
Bentley menilai bahwa sebagian besar masyarakat tidak ingin berkonstribusi
secara nyata dengan menuliskan pikiran atau pendapat mereka tetang suatu hal.
Di
Indonesia sendiri sudah sangat banyak fasilitas pendukung untuk menyebarkan
hasil peliputan masyarakat biasa seperti jejaring social ataupun media blogging
atau dikenal dengan dunia maya, masyarakat dari kelas manapun dapat menyalurkan
pikiran serta pendapatnya disana. Mulai dari nformasi yang actual hingga cerita
dongeng sekalipun. Namun yang menjadi kelemahan media ini nilai dari ketepatan
informasi yang disajikan para blogger, sehingga masyarakat terkadang dibuat
ragu dengan informasi yang ada.
KESIMPULAN
Citizen
Journalism atau dikenal sebagai jurnalisme warga bisa menjadi solusi bagi
seseorang yang memiliki keinginan untuk bekerja sebagai wartawan, dalam hal ini
adalah kegiatan partisipasi aktif yang dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatan
pengumpulan, pelaporan, analisis serta penyampaian informasi dan berita.
Jurnalisme warga juga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan pers untuk
mendapatkan berita secara actual.
Terdapat
langkah dan beberapa prinsip-prinsip dasar jurnalistik warga menurut David K.
Perry. Jurnalisme warga sudah menjadi trand dikalangan masyarakat. Aktivitas
yang biasanya dilakukan oleh wartawan sekarang sudah dapat dilakukan oleh
masyarakat biasa sekalipun, mudahnya kases internet juga mempermudah dalam
melakukan aktivitas peliputan sehingga hasil peliputan dapat segera diterima oleh
perusahaan pers. Semangat jurnalisme warga ini seharusnya dijaga agar
masyarakat juga dapat berperan penting dalam melakukan kegiatan jurnalistik.
DAFTAR PUSTAKA
Haris
Sumadiria, AS. 2005. Jurnalistik
Indonesia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
FR
Kusumaningati, Imam. 2012. Serba-serbi
tentang Citizen Journalism. Elex Media Komputindo
FR
Kusumaningati, Imam. 2012. Panduan
praktis menjadi Citizen Journalist. Elex Media Komputindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar