PENDAHULUAN
Langkah pertama dalam perencanaan program komunikasi adalah
menganalisis dan merumuskan masalah yang dihadapi. Kemudian merumuskan
strategi, di mana dilakukan pemilihan media atau saluran komunikasi yang tepat
sesuai dengan siapa khalayak yang hendak dijangkau dan apa tujuan yang akan
dicapai.
Program PR atau humas dititik beratkan pada Program
Pelayanan, Program Mediator, Program Dokumenter.
PEMBAHASAN
A. Perencanaan Program Humas
Public Relations yang diterjemahkan menjadi hubungan
masyarakat (humas) mempunyai dua pengertian. Pertama, humas dalam artian
sebagai teknik komunikasi atau Technique Of Communication dan kedua, humas
sebagai metode komunikasi atau Method Of Communication.[1]
Penggunaan teori dan metode humas seperti jurnalistik, propaganda, periklanan
dan publisitas bertujuan untuk memunculkan dan membentuk pengertian (good will),
dukungan, dan citra positif dari publiknya, baik internal maupun eksternal.
Sehingga diperlukan perencanaan program PR yang cermat dan hati-hati agar
proses komunikasi yang terjadi dapat efektif.
Public Relation merupakan pendekatan yang sangat strategis
dengan menggunakan konsep-konsep komunikasi.[2]
Menurut Frank Jefkins PR adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik
keluar maupun kedalam, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam
rangka mencapai tujuan – tujuan spesifik yang berdasarkan pada saling
pengertian.
B. Alasan
Perencanaan Program Public Relations
1. Untuk menetapkan target-target
operasi humas yang nantinya akan menjadi tolak ukur atas segenap hasil yang
diperoleh.
2. Untuk memperhitungkan jumlah jam
kerja dan berbagai biaya yang diperlukan.
3. Untuk menyusun skala prioritas guna
menentukan:
a. Jumlah program
b. Waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan segenap program humas yang telah diprioritaskan itu
4. Untuk menentukan kesiapan atau
kelayakan pelaksanaan berbagai upaya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan
tertentu sesuai dengan jumlah dan kualitas:
a. Personil yang ada
b. Daya dukung dari berbagai peralatan
fisik seperti alat-alat kantor, mesin cetak, kamera, kendaraan, dan sebagainya
c. Anggaran dana yang tersedia
Hal-hal yang perlu diingat dalam perencanaan program-program
Public Relations:
1. Jam kerja
2. Prioritas
3. Penentuan waktu
4. Sumber daya
5. Peralatan
6. Anggaran
1. Program Pelayanan
Program ini berupa pelayanan data
atau informasi baik secara lisan maupun tertulis termasuk penyelenggaraan
pameran.
2. Program Mediator
Program ini berupa penerbitan
berbagai media massa, penyelenggaraan konperensi pers, wisata pers, menjawab
surat pembaca sampai menanggapi tajuk rencana yang negatif.
3. Program Dokumenter
Program ini berupa pembuatan
dokumentasi film, foto, transkip pidato dan lainya.
Untuk melakukan perencanaan program-program PR dapat
menggunakan model perencanaan PR Enam langkah yang sudah diterima secara luas
oleh praktisi PR professional sebagai berikut :
1.
Pengenalan
situasi
2.
Penetapan
tujuan
3.
Definisi
khalayak
4.
Pemilihan
media dan teknik-teknik PR
5.
Perencanaan
anggaran
6.
Pengukuran
hasil
Untuk memahami situasi yang ada perlu diadakan suatu
penyelidikan melalui observasi atau melalui studi informasi dan statistik. Salah
satu metode yang paling sering digunakan oleh para praktisi PR adalah pengumpulan
pendapat atau studi sikap.[4]
Dengan cara melakukan wawancara kepada sejumlah responden sampel yang mewakili
khalayak yang dituju. Kemudian jawaban-jawaban di kelompokan menurut kategori
yang telah ditetapkan. Misalnya sampel itu dibentuk berdasarkan jenis kelamin,
status perkawinan, umur, latar belakang pendidikan dan status ekonomi sosial.
Selain itu masih banyak cara yang dapat dilakukan untuk
mengenali situasi seperti peantauan berita-berita yang ada di media massa,
tinjauan terhadap angka grafik penjualan dari laporan tahunan, keluhan
konsumen, sampai dengan kajian secara mendalam terhadap berbagai kekuatan pasar
mulai dari yang bersifat ekonomis, sosial hingga yang berdimensi politis.
Setelah memahami situasi yang ada, tahap selanjutnya adalah
menetapkan tujuan. Akan tetapi mengingat jenis dan karakter organisasi yang
bermacam-macam, maka tujuannya pun bervariasi. Sehingga tidak semua tujuan yang
diinginkan dapat tercapai. Salah satu solusi untuk mengatasinya adalah dengan
menentukan skala prioritas yang paling dibutuhkan untuk mengubah citra umum
dimata khalayak.
Khalayak (public) adalah kelompok atau orang-orang yang
berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik secara internal maupun eksternal.[5]
Setiap organisasi memiliki sendiri khalayak khususnya. Kepada khalayak yang
terbatas itulah suatu organisasi menjalin komunikasi. Dalam buku Public
Relations karangan Franks Jefkins menjelaskan terdapat sepuluh khalayak yang
sering menjadi subyek khalayak dari berbagai macam organisasi secara umum.
Pemilihan media komunikasi dan teknik PR
Setelah
mengetahui secara jelas dari khalayak serta hasil yang akan dicapai, kemudian
memilih media yang cocok untuk mendukung terjadinya komunikasi yang efektif
antara suatu organisasi dengan khalayaknya. Media-media utama bagi kegiatan PR
diantaranya :
1.
Media
pers (press). Media ini terdiri dari berbagai macam koran yang beredar
dimasyarakat secara umum, baik bersekala regional atau nasional bahkan Internasional.
Contonya adalah Koran-koran gratis, majalah-majalah organisasi, buku-buku
petujuk khusus, buku-buku tahunan dan laporan-laporan dari berbagai berbagai
lembaga yang sengaja dipublikasikan untuk umum.
2.
Audio-Visual.
Media ini terdiri dari slide dan kaset video
3.
Radio.
Kategori ini meliputi semua jenis radio, mulai dari yang skala
lokal, nasional hingga internasional.
4.
Televisi.
Sama halnya dengan radio televisi sering digolongkan sebagai media PR .
5.
Pameran
(exhibition). Dalam melaksanakan suatu program atau kampanye PR, para praktisi
PR juga sering memanfaatkan acara eksibisi atau pameran
6.
Bahan-bahan
cetakan (printed material). Yakni berbagai macam bahan cetakan yang bersifat
mendidik, informatif, dan menghibur yang disebarkan dalam berbagai bentuk guna
mencapai tujuan PR.
7.
Penerbitan
buku khusus (sponsored books). Isi buku ini bisa bemacam-macam, misalnya buku
petunjuk penggunaan produk yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan.
8.
Surat
langsung (direct mail). Media ini lazim pula digunakan sebagai alat penyampai
pesan PR.
9.
Pesan-pesan
lisan (spoken word). Penyampaian pesan PR tidak hanya dilakukan melalui media
massa tapi juga bisa melalui komunikasi langsung atau tatap muka.
10.
Pemberian
sponsor (sponsorship). Suatu organisasi atau perusahaan bisa pula menjalankan
kegiatan PR-nya melalui penyediaan dana atau dukungan tertentu atas
penyelenggaraan suatu acara seni, olahraga, ekspedisi, beasiswa, sumbangan
amal, dan lain sebagainya.
11.
Jurnal
organisasi (house jurnals). Istilah jurnal organisasi juga sering disebut
sebagai “jurnal internal”, “bulletin terbatas”, atau “Koran perusahaan”.
12.
Ciri
khas (house style) dan identitas perusahaan (corporateidentity). Bentuknya bisa
bermacam-macam, tergantung pada bentuk dan karakter organisasinya.
Bentuk-bentuk media PR lainya. Selain diatas masih banyak
lagi bentuk-bentuk media PR. Seiring dengan kemajuan jaman dan teknologi
contonya dengan membuat website organisasi pembagian stiker organisasi dan
lain-lain.
D. Program Manajemen Humas
Menurut
Widjaja sesuai peranannya sebagai pengabdi untuk kepentingan umum, sebagai
mediator antara pimpinan dengan publik, dan sebagai dokumentator, maka program
humas menitikberatkan pada:[6]
- Program Pelayanan
Program
ini berupa layanan data/informasi baik secara lisan maupun tertulis, termasuk
penyelenggaraan display tetap dan pameran.
- Program Mediator
Program
ini berupa penerbitan berbagai media massa, penyelenggaraan konperensi pers,
wisata pers, menjawab surat pembaca, menanggapi tajuk rencana yang negatif dan
lain-lain.
- Program Dokumentator
Program
ini berupa pembuatan dokumentasi film, foto rekaman (kaset, audio dan video),
transkrip pidato dan lain-lain.
KESIMPULAN
Program
PR atau humas dititik beratkan pada:
1.
Program
Pelayanan
Program ini berupa pelayanan data
atau informasi baik secara lisan maupun tertulis termasuk penyelenggaraan
pameran.
2.
Program
Mediator
Program ini berupa penerbitan
berbagai media massa, penyelenggaraan konperensi pers, wisata pers, menjawab
surat pembaca sampai menanggapi tajuk rencana yang negatif.
3.
Program
Dokumenter
Program ini berupa pembuatan dokumentasi film, foto,
transkip pidato dan lainya.
DAFTAR PUSTAKA
Kasali,
Rhenald. Manajemen Public Relations. Jakarta: PT. Grafiti. 2003
Abdurrachman,
Oemi, Dasar-dasar Public Relations, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung :
1993
Jafkins,Frank.
Public Relations. Jakarta: PT. Erlangga. 1998
Jafkins,
Frank. Public Relation. Jakarta: PT. Erlangga. 2003
Widjaja,
H.A.W. Komunikasi (Komunikasi & Hubungan Masyarakat). Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2008
[1] Oemi, Abdurrachman, Dasar-dasar
Public Relations, (Bandung: PT.
Citra Aditya Bakti, 1993), hlm: 10
[3]
H.A.W. Widjaja,. Komunikasi (Komunikasi & Hubungan Masyarakat, ( Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008),
hlm: 61
[6]
H.A.W, Widjaja, Komunikasi (Komunikasi & Hubungan Masyarakat), (
Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), hlm: 61
Tidak ada komentar:
Posting Komentar